Michel Bastos memperkenalkan dirinya kepada publik Schalke 04 dengan impresif. Dengan potensi tembakan yang dimiliki, ia akan menjadi senjata baru buat The Royal Blues.
Hanya empat hari setelah hijrah ke Gelsenkirchen, Bastos langsung dipasang sebagai starter oleh pertandingan liga melawan Greuther Furth hari Sabtu (2/2) lalu. Dan pemain kidal Brasil itu langsung membuat gebrakan.
Dua menit setelah restart, dari sisi kanan pertahanan tim lawan, Bastos melepaskan tendangan geledek dengan kaki kirinya. Bola meluncur deras ke arah gawang Greunther Furth dan tak bisa dihentikan kiper Wolfgang Hesl. Publik Veltins Arena "tercengang". Si anak baru langsung bikin gol berkelas.
Sayang untuk Bastos, golnya itu tidak membuat Schalke menang. Tim tamu berhasil membalas dua kali dan membawa pulang tiga angka dengan skor akhir 2-1.
Di luar nasib sial Schalke, pemain berusia 29 tahun itu menjadi sebuah harapan tersendiri buat Schalke yang performanya di musim ini menurun. Fans Schalke tentu berharap ia bisa nyetel dengan winger Julian Draxler, serta menjadi opsi menjanjikan sepeninggal Lewis Holtby yang telah hijrah ke Tottenham Hotspur.
Di pertandingan itu Bastos juga membuat 25 sprint, 56 run, plus 4 crossing -- hanya kalah banyak daripada Jefferson Farfan. Ia juga memenangi 18 tekel, terbanyak kedua setelah Jermaine Jones.
Selama enam tahun berkarier di Prancis -- bersama Lille dan Lyon --, Bastos telah merintis reputasi sebagai seorang team player. Ia tergolong pemain serba bisa: bisa menyerang dan bertahan. Catatan golnya pun terbilang impresif: 28 dari 107 pertandingan untuk Lyon, dan 35 dari 141 partai bersama Lille.
Kekuatan lain dari Bastos adalah akurasi tendangan yang yahud, dan itu telah dipertontonkan melalui gol perdananya di tanah Jerman itu.
Hanya empat hari setelah hijrah ke Gelsenkirchen, Bastos langsung dipasang sebagai starter oleh pertandingan liga melawan Greuther Furth hari Sabtu (2/2) lalu. Dan pemain kidal Brasil itu langsung membuat gebrakan.
Dua menit setelah restart, dari sisi kanan pertahanan tim lawan, Bastos melepaskan tendangan geledek dengan kaki kirinya. Bola meluncur deras ke arah gawang Greunther Furth dan tak bisa dihentikan kiper Wolfgang Hesl. Publik Veltins Arena "tercengang". Si anak baru langsung bikin gol berkelas.
Sayang untuk Bastos, golnya itu tidak membuat Schalke menang. Tim tamu berhasil membalas dua kali dan membawa pulang tiga angka dengan skor akhir 2-1.
Di luar nasib sial Schalke, pemain berusia 29 tahun itu menjadi sebuah harapan tersendiri buat Schalke yang performanya di musim ini menurun. Fans Schalke tentu berharap ia bisa nyetel dengan winger Julian Draxler, serta menjadi opsi menjanjikan sepeninggal Lewis Holtby yang telah hijrah ke Tottenham Hotspur.
Di pertandingan itu Bastos juga membuat 25 sprint, 56 run, plus 4 crossing -- hanya kalah banyak daripada Jefferson Farfan. Ia juga memenangi 18 tekel, terbanyak kedua setelah Jermaine Jones.
Selama enam tahun berkarier di Prancis -- bersama Lille dan Lyon --, Bastos telah merintis reputasi sebagai seorang team player. Ia tergolong pemain serba bisa: bisa menyerang dan bertahan. Catatan golnya pun terbilang impresif: 28 dari 107 pertandingan untuk Lyon, dan 35 dari 141 partai bersama Lille.
Kekuatan lain dari Bastos adalah akurasi tendangan yang yahud, dan itu telah dipertontonkan melalui gol perdananya di tanah Jerman itu.
"Kalau tim Anda punya seorang pemain yang bisa menembak seperti itu, maka itu adalah sebuah senjata yang bagus," puji direktur olahraga Schalke, Horst Held, dikutip dari situs resmi AGEN SENANGPOKER ONLINE
"Orang belum terlalu tahu aku. Jadi aku harus menunjukkan kebisaanku. Salah satu kekuatanku adalah tembakan yang bagus. Pelatih memintaku berlatih sendiri minggu ini. Aku melatih itu dan berhasil. Jadi, apa yang terjadi dalam debutku ingin tentu saja sangat menyenangkan," ungkap pemain yang punya 10 capsbersama timnas Brasil itu.
Dipinjam dari Lyon untuk 18 bulan, Bastos punya misi membantu Schalke memperbaiki performanya di paruh kedua musim ini. Di liga mereka belum masuk ke zona Liga Champions. Dari tiga pertandingan di era pelatih Jens Keller, mereka menang sekali, seri sekali, kalah sekali.
Hasil itu tidak menggembirakan publik Schalke, terutama gara-gara mereka kalah dari Greuther Furth. Ujian berikutnya adalah menghadapi Bayern Munich di Allianz Arena hari Sabtu (9/2) mendatang, lalu Galatasaray di Liga Champions.
Setidaknya, Bastos telah mendapatkan impresi awal yang baik, dan dirinya pun langsung antusias dengan lingkungan barunya.
"Atmosfernya fantastis, betul-betul luar biasa. Kamu tidak mendapatkannya di tempat lain," cetus dia.
"Orang belum terlalu tahu aku. Jadi aku harus menunjukkan kebisaanku. Salah satu kekuatanku adalah tembakan yang bagus. Pelatih memintaku berlatih sendiri minggu ini. Aku melatih itu dan berhasil. Jadi, apa yang terjadi dalam debutku ingin tentu saja sangat menyenangkan," ungkap pemain yang punya 10 capsbersama timnas Brasil itu.
Dipinjam dari Lyon untuk 18 bulan, Bastos punya misi membantu Schalke memperbaiki performanya di paruh kedua musim ini. Di liga mereka belum masuk ke zona Liga Champions. Dari tiga pertandingan di era pelatih Jens Keller, mereka menang sekali, seri sekali, kalah sekali.
Hasil itu tidak menggembirakan publik Schalke, terutama gara-gara mereka kalah dari Greuther Furth. Ujian berikutnya adalah menghadapi Bayern Munich di Allianz Arena hari Sabtu (9/2) mendatang, lalu Galatasaray di Liga Champions.
Setidaknya, Bastos telah mendapatkan impresi awal yang baik, dan dirinya pun langsung antusias dengan lingkungan barunya.
"Atmosfernya fantastis, betul-betul luar biasa. Kamu tidak mendapatkannya di tempat lain," cetus dia.
No comments:
Post a Comment