Arema Cronous akhirnya menanggalkan predikat jago kandang setelah menggilas Persija Jakarta 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (16/2) kemarin. Kemenangan yang benar-benar ditunggu supporter Aremania karena di tiga laga away sebelumnya Arema selalu menjadi pecundang.
Dwigol via Kayamba Gumbs dan Alberto Goncalves membalikkan keadaan setelah tuan rumah Persija unggul lebih dulu lewat Pedro Javier. Secara umum penampilan Singo Edan lebih baik dan terskema dibanding performa tuan rumah. Persija justru lebih banyak tertekan dan menyerang secara sporadis.
Serangan Arema yang dimotori Kayamba Gumbs dan Beto Goncalves memporakporandakan pertahanan Macan Kemayoran. Kecepatan dua pemain ini menjadi masalah besar bagi bek Persija yang digalang Fabiano Beltrame. Sering kali Beto dan Gumbs dengan mudah menusuk ke kotak enambelas.
Performa di SUGBK tersebut sekaligus menjadi penampilan paling efektif Arema di luar kandang walau dua gol yang tercipta belum sepenuhnya mewakili jumlah peluang yang ada. Christian Gonzales masih gemar membuang bola dibanding memasukkan ke gawang lawan.
Arema juga pantas berterimakasih pada kiper Kurnia Meiga yang tampil fantastis dan tercatat tiga kali melakukan penyelamatan krusial dari upaya Rahmat Affandi, Anindito, serta Robertino Pugliara di babak kedua. Sungguh penampilan berkelas.
Meiga menunjukkan kualitas dan kekuatan mentalnya setelah melakukan kesalahan fatal di awal laga yang berujung gol Pedro Javier. Dia juga pantas dinilai sebagai penampil terbaik di SUGBK sore itu. Pelatih Arema Rahmad Darmawan pantas tersenyum lebar dengan kemenangan ini.
"Saya tentu saja gembira dengan hasil ini setelah tiga kali kalah di pertandingan away. Pemain tampil luar biasa dan mampu menghadapi tekanan dengan baik. Terlepas dari itu, peran supporter Aremania di stadion juga memberikan motivasi tersendiri bagi tim," ucap pelatih asal Lampung ini.
RD mengakui dirinya tidak pernah ragu dengan kepasitas timnya dan cukup tenang menerima cap sebagai tim jago kandang. "Melihat apa yang kami lakukan sebelumnya, saya selalu yakin para pemain pada akhirnya bisa menang di luar kandang. Sekarang itu terbukti dan saya berharap ini menjadi momentum bagus," lanjutnya.
Kemenangan tersebut membuat Arema menggeser Persegres Gresik di posisi kedua dengan 15 angka. Sebab pada saat bersamaan, Persegres yang bertandang ke Riau dikalahkan tuan rumah PSPS Pekanbaru 2-0 lewat gol Pape N'diaye dan Makan Konate. Arema pun terus menguntit pimpinan klasemen sementara Mitra Kukar.
Tiga angka dari Persija minimal menghindarkan klub berjuluk Singo Edan dari aksi pelemparan telur seperti yang pernah dilakukan supporter Aremania sepulang dari Kalimantan. Tim bisa kembali ke Malang dengan kepala tegak tanpa disambut cacian dan cibiran dari supporter fanatik mereka.
Sementara, Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan kembali disuguhi mental buruk pemainnya. Penyakit tak mampu mempertahankan keunggulan semakin menjadi-jadi dan itu membuat beban tim semakin berat. Dalam dua laga terakhir Macan Kemayoran selalu unggul lebih dulu dan akhirnya gagal mengunci kemenangan di akhir laga.
"Lagi-lagi kami gagal memanfaatkan keunggulan. Tim sudah bermain bagus dan menciptakan gol di awal pertandingan, tapi kembali gagal. Saya sudah mengatakan sebelumnya ini problem utama Persija. Arema bermain bagus, tapi seharusnya kami tak pantas kalah seandainya bisa lebih fokus," ucap Iwan Setiawan.
Dwigol via Kayamba Gumbs dan Alberto Goncalves membalikkan keadaan setelah tuan rumah Persija unggul lebih dulu lewat Pedro Javier. Secara umum penampilan Singo Edan lebih baik dan terskema dibanding performa tuan rumah. Persija justru lebih banyak tertekan dan menyerang secara sporadis.
Serangan Arema yang dimotori Kayamba Gumbs dan Beto Goncalves memporakporandakan pertahanan Macan Kemayoran. Kecepatan dua pemain ini menjadi masalah besar bagi bek Persija yang digalang Fabiano Beltrame. Sering kali Beto dan Gumbs dengan mudah menusuk ke kotak enambelas.
Performa di SUGBK tersebut sekaligus menjadi penampilan paling efektif Arema di luar kandang walau dua gol yang tercipta belum sepenuhnya mewakili jumlah peluang yang ada. Christian Gonzales masih gemar membuang bola dibanding memasukkan ke gawang lawan.
Arema juga pantas berterimakasih pada kiper Kurnia Meiga yang tampil fantastis dan tercatat tiga kali melakukan penyelamatan krusial dari upaya Rahmat Affandi, Anindito, serta Robertino Pugliara di babak kedua. Sungguh penampilan berkelas.
Meiga menunjukkan kualitas dan kekuatan mentalnya setelah melakukan kesalahan fatal di awal laga yang berujung gol Pedro Javier. Dia juga pantas dinilai sebagai penampil terbaik di SUGBK sore itu. Pelatih Arema Rahmad Darmawan pantas tersenyum lebar dengan kemenangan ini.
"Saya tentu saja gembira dengan hasil ini setelah tiga kali kalah di pertandingan away. Pemain tampil luar biasa dan mampu menghadapi tekanan dengan baik. Terlepas dari itu, peran supporter Aremania di stadion juga memberikan motivasi tersendiri bagi tim," ucap pelatih asal Lampung ini.
RD mengakui dirinya tidak pernah ragu dengan kepasitas timnya dan cukup tenang menerima cap sebagai tim jago kandang. "Melihat apa yang kami lakukan sebelumnya, saya selalu yakin para pemain pada akhirnya bisa menang di luar kandang. Sekarang itu terbukti dan saya berharap ini menjadi momentum bagus," lanjutnya.
Kemenangan tersebut membuat Arema menggeser Persegres Gresik di posisi kedua dengan 15 angka. Sebab pada saat bersamaan, Persegres yang bertandang ke Riau dikalahkan tuan rumah PSPS Pekanbaru 2-0 lewat gol Pape N'diaye dan Makan Konate. Arema pun terus menguntit pimpinan klasemen sementara Mitra Kukar.
Tiga angka dari Persija minimal menghindarkan klub berjuluk Singo Edan dari aksi pelemparan telur seperti yang pernah dilakukan supporter Aremania sepulang dari Kalimantan. Tim bisa kembali ke Malang dengan kepala tegak tanpa disambut cacian dan cibiran dari supporter fanatik mereka.
Sementara, Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan kembali disuguhi mental buruk pemainnya. Penyakit tak mampu mempertahankan keunggulan semakin menjadi-jadi dan itu membuat beban tim semakin berat. Dalam dua laga terakhir Macan Kemayoran selalu unggul lebih dulu dan akhirnya gagal mengunci kemenangan di akhir laga.
"Lagi-lagi kami gagal memanfaatkan keunggulan. Tim sudah bermain bagus dan menciptakan gol di awal pertandingan, tapi kembali gagal. Saya sudah mengatakan sebelumnya ini problem utama Persija. Arema bermain bagus, tapi seharusnya kami tak pantas kalah seandainya bisa lebih fokus," ucap Iwan Setiawan.
No comments:
Post a Comment