Sunday, August 11, 2013

AGEN BOLA INDONESIA | AGEN BOLA TERPERCAYA | Penyakit Yang Membuat Manusia Menjadi Zombie


Cerita tentang zombie memang sudah lama beredar di masyarakat, namun hingga kini kebenarannya masih belum bisa dipastikan secara jelas. Ada yang mengatakan bahwa asal usul zombie berawal dari Haiti. Namun apakah zombie benar-benar ada dan nyata?

Zombie digambarkan sebagai manusia yang dagingnya membusuk, berjalan lambat dengan gaya jalan menyeret, otak yang tak bisa diakses dengan cepat, dan keinginan selalu menggigit manusia. Keadaan fisiknya yang membusuk dengan tatapan kosong dan lapar membuat zombie terlihat sangat menakutkan.

Lalu seperti apa penyakit langka yang membuat manusia nampak seperti zombie?



Sleeping sickness atau penyakit tidur memang merupakan penyakit ringan yang bisa disembuhkan. Gejalanya nampak seperti demam ringan, namun kenyataannya sangat berlawanan.

Gejala penyakit ini awalnya hanya berupa sakit kepala, pegal otot dan menjadi gatal kulit. Namun pada fase akhir, parasit akan menyerang otak dan tanda-tandanya pun akan semakin nampak jelas. Pasien akan mulai sulit berkonsentrasi, menjadi mudah marah, bicara mulai tak jelas dan akan mulai berhenti makan. Ritme keseharian mereka jadi terganggu, sehingga akan sangat sulit bagi mereka untuk terlelap di malam hari dan terjaga di siang hari. Bahkan untuk menggambar sebuah garis lurus saja sangat sulit bagi merea. Infeksi ini akan membuat pasien terus mengalami mimpi buruk sampai akhirnya mereka koma dan mati. Sedangkan untuk pasien yang beruntung akan mengalami kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.

Di Uganda, satu dari tiga orang beresiko terkena penyakit ini, bahkan melebihi jumlah penyakit HIV/AIDS di negara tersebut. Penyakit tidur ini tercatat telah membunuh lebih dari lima puluh ribu orang di seluruh dunia. Tidak ada vaksin atau obat medis yang dapat digunakan untuk mencegah manusia terkena penyakit ini. Diketahui penyakit ini berasal dari parasit yang bernama Trypanosoma Brucei yang dibawa oleh lalat tsetse. Sampai saat ini masih dilakukan penelitian untuk mengobati penyakit tidur ini.



Rabies atau anjing gila adalah sebuah penyakit menular akut yang menyerang susunan syaraf otak manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang terkena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.

Penyakit rabies pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda. Kemudian pada tahun 1889, Esser W. J dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Baru pada akhirnya pada tahun 1894, penyakit rabies ini ditemukan menyerang manusia, pertama kali ditemukan olh EV De Haan.

Virus rabies menyebabkan peradangan masif atau pembengkakan otak. Rabies paling sering ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Sekitar 55.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit rabies dan hampir semua kematian tersebut terjadi di benua Asia dan Afrika.

Gejala rabies lebih mirip dengan orang mati berjalan, yaitu kelumpuhan parsial maupun kelumpuhan total, perilaku aneh, gangguan jiwa dengan gejala kemarahan, kegelisahan, kebingungan berlebihan, dan akhirnya delirium atau gangguan jiwa yang ditandai dengan halusinasi.



Necrosis adalah kematian, khususnya kelompok-kelompok individu sel sebelum organisme secara keseluruhan meninggal. Secara teknis, necrosis bukanlah penyakit melainkan suatu kondisi dengan banyak kemungkinan penyebab yang berbeda. Kanker, racun, cedera,  dan infeksi semua kemungkinan penyebab kematian sel prematur.

Necrosis membuat manusia menjadi mayat hidup, karena secara teknis sebagian tubuhnya telah mati, meskipun masih sangat hidup di semua organ penting seperti otak, jantung dan seluruh organ vital. 



Cotard's Syndrome atau dikenal dengan Walking Corps Syndromme (sindrom mayat berjalan) adalah salah satu jenis kelainan mental di dunia. Kelainan mental ini membuat penderitanya berpikir bahwa mereka sudah meninggal, kehilangan nyawa, tidak memiliki organ vital, padahal tubuh mereka masih utuh dan tidak kurang suatu apapun. Seringkali mereka merasa telah meninggal dan menjadi mayat berjalan. Khayalan ini biasanya berkembang, bahwa pasien dapat mencium daging tubuhnya yang membusuk atau merasakan cacing merayap di kulitnya. Cotard's Syndromme sering dikaitkan dengan penyakit Schizophrenia dan dan bipolar disorder. Selain merupakan penyakit kejiwaan, kelainan ini dapat disebabkan karena adanya gangguan pada otak, semisal karena kecelakaan. Meski sangat jarang terjadi, beberapa orang dengan kelainan ini merasa sudah mati. Bahkan kadang mereka mencoba bunuh diri untuk memastikan apakah mereka sudah benar-benar sudah mati. Itulah mengapa penyakit ini sangat berbahaya bagi penderitanya.

Cortard's Syndromme diambil dari nama penemunya, Jules Cotard, seorang neurologis dari Perancis. Jules menemukan penyakit ini pada seorang pasiennya pada tahun 1800-an. Dalam sebuah kuliahnya, Jules menjelaskan bahwa pasien tersebut mengaku tidak percaya pada Tuhan, iblis, dan ia juga tidak merasa memiliki anggota tubuh. Karena penyakit ini begitu langka, penanganan yang tepat untuk penyakit ini masih belum diketahui. Banyak psikiater yang telah mencoba terapi antipsikotik, namun tidak juga membuahkan hasil. Namun belakangan disebutkan bahwa ada empat kasus yang sedikit terbantu dengan terapi kejut listrik.



cgo757 adalah Agen Bola Indonesia yang terbaik dan terpercaya.

Agen Bola Terpercaya cgo757 menyediakan berbagai permainan, seperti SPORTBOOK, CASINO GAMES, TOGEL, dan TANGKAS.


Agen Bola Terpercaya cgo757 memberikan berbagai bonus menarik bagi member kami, berupa :

*BONUS 10% untuk New Member Sportbook
*BONUS  5% untuk Next Deposit
*BONUS Comission Sportbook 0.5%
*BONUS Rollingan 0.7%
*BONUS TOGEL 29% (2D), 59% (3D), 65% (4D0
*BONUS REFERRAL 0.5% (dari TOTAL DEPO selama sebulan)

No comments:

Post a Comment

Recent Post